apa akibat ketegangan di timur tengah??
kenapa bisa terjadi seperti itu,ini karena beberapa negara besar menaglami kebangkrutsn dan pelemahan politik,
Harga minyak mentah berjangka naik pada perdagangan awal pekan. Akan tetapi, harga minyak ditutup di bawah level puncak intraday karena kekhawatiran terhadap Iran dan gejolak di Yaman. Sementara itu, pasokan minyak terus membanjiri.
Harga minyak mentah jenis Brent naik 6 sen menjadi US$ 57,93 per barel setelah bergerak fluktuaktif di US$ 57,46-US$ 59,54.
Sementara itu, harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) naik 27 sen menjadi US$ 51,91. Harga minyak mentah ini sempat berada di level puncak US$ 53,10 di bawah rata-rata harga harian di level US$ 53,18.
Sejumlah sentimen mempengaruhi laju harga minyak. Di awal pekan ini, Iran mendesak Yaman membentuk pemerintahan baru. Desakan itu dilakukan karena kekecewaan Iran terhadap sesama anggota OPEC Arab Saudi yang mendukung Presiden Yaman melawan kekuatan pemberontak bersekutu dengan Iran.
Selain itu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry juga menyuarakan keprihatinan terhadap Rusia yang memutuskan mencabut larangan pengiriman rudal ke Iran.
Para pejabat AS tidak berpikir keputusan Rusia memberikan sistem rudal ke Iran akan mempengaruhi persatuan negara-negara besar dalam pembicaraan nuklir yang sedang berlangsung.
Sementara itu, data ekspor China melemah juga menambah kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi di negara tersebut. Hal itu mengingat China sebagai konsumen minyak dunia nomor dua. Akan tetapi, sisi lain itu memicu harapan ada stimulus ekonomi.
"Stimulus China akan menyebabkan lebih banyak permintaan," kata Phil Flynn, Analis Price Futures Group seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (14/4/2015).
Sementara itu, proyeksi pemerintah terhadap produksi minyak dari shale juga jatuh sekitar 45 ribu barel per hari pada Mei. Jumlah rig pengeboran minyak AS membukukan penurunan terbesar dalam sebulan. Ini juga membantu kenaikan harga minyak. (madani/tour&travel)
0 comments: